adalahkoordinat titik berat dari sumbu x, dan y adalah koordinat titik berat dari sumbu y (Rajput, 1988) ¦ ¦ a ax x a a a a x a x a x x n n.. 1 2 1 2 (1) ¦ ¦ a ay y a a a a y a y a y y n n.. 1 2 1 2 (2) 2.2. Rumus Perhitungan Sapi Merupakan Hewan Ternak yang digolongkan sebagai hewan yang dapat memenuhi MenentukanTitik berat dari penampang 2Dimensi dengan AutoCAD. caranya pertama buat garis (line) biasa dengan membentuk penampang (2Dimensi loh ya) yg ingin diketahui titik beratnya (centroid). Spoiler for hasil akhir mindahin UCS, UCS kudu ada di bagian bidang kita gan sbagai acuannya ntar: Divideo kali ini saya menjelaskan bagaimana cara mencari koordinat titik berat pada suatu benda. Kali ini saya khusus membahas mencari koordinat titik berat menentukankoordinat Titik berat Z0 (X0 ; Y0) benda serta menunjukkan Ciri-ciri Kemampuan Berpikir Kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode desain Eksperimen dengan cara Kuantitatif Eksperimen Semu ( Quasi Eksperimen ), melalui Uji Statistik Metode Univariate dan Metode Analyzing Change/Gain Score untuk menentukan pemahaman siswa . Titik Berat Benda Homogen Satu Dimensi Garis merupakan bahasan tentang bagaimana menentukan titik berat benda pada garis. Untuk kasus satu garis, cara menentukan titik berat benda cukup mudah, sobat idschool hanya perlu mencari titik tengah dari sebuah garis. Namun bagaimana untuk permasalahan pada dua garis atau lebih? Melalui halaman ini, sobat idschool dapat menyimak bagaimana cara mencari titik berat benda homogen satu dimensi tersebut. Titik berat pada sebuah garis merupakan titik yang dapat memberikan keseimbangan antara kedua ruas. Misalnya pada sebuah timbangan. Kondisi seimbang akan dicapai jika bobot di sebelah kanan sama dengan bobot disebelah kiri. Demikianlah pengantar yang mungkin sedikit memberikan gambaran untuk sobat idschool. Berikutnya, sobat idschool dapat menyimak materi titik berat benda dimensi satu garis yang meliputi rumus titik berat benda pada dimensi satu dan contoh soal titik berat benda pada dimensi. Table of Contents Rumus Titik Berat Benda Dimensi Satu Contoh Soal dan Pembahasan Titik berat benda homogen satu dimensi garis digunakan pada benda -benda berbentuk memanjang seperti kawat. Dalam bahasan ini, massa benda dianggap diwakili oleh panjangnya satu dimensi. Rumus titik berat benda homogen untuk satu dimensi dinyatakan melalui persamaan berikut. Dalam menyelesaikan soal terkait titik berat benda, sobat idschool dapat mengikuti langkah – langkah mencari titik berat benda homogen satu dimensi. Langkah penentuan titik berat benda homogen dimensi satu garis1 Menentukan panjang masing-masing benda2 Menentukan letak titik berat masing-masing benda3 Hitung koordinat titik berat benda pada titik x0 dan y­0 Pada beberapa soal, bidang satu dimensi tidak hanya diwakili oleh garis lurus. Bisa saja berupa lengkungan atau lingkaran. Untuk itu sobat idschool membutuhkan daftar rumus titik berat benda homogen dimensi satu berikut yang memuat titik berat untuk busur lingkaran dan setengah lingkaran. Untuk menambah pemahaman sobat idschool, simak contoh soal titik berat benda homogen dimensi satu yang telah dilengkapi dengan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal dan Pembahasan Perhatikan gambar berikut! Tentukan letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar di atas! PembahasanSebelum menentukan titik berat dari dua buah garis yang diberikan pada soal, sobat idschool perlu mengetahui letak titik berat dan panjang masing – masing garis. Perhatikan gambar di bawah untuk mempermudah sobat idschool untuk mengerjakan. Panjang garis AC dapat dihitung menggunakan rumus pythagoras, selanjutnya dapat diperoleh informasi berdasarkan soal seperti berikut. Garis 1 ABL1 = 12 satuan panjangTitik berat garis 1 = 6; 0 atau x1 = 6 dan y1 = 0 Garis 2 ACL2 = 15 satuan panjangTitik berat garis 2 = 6; 4,5 atau x2 = 6 dan y2 = 4,5 Mencari absis titik berat Mencari ordinat titik berat Jadi, titik berat benda homogen satu dimensi seperti yang diberikan pada soal adalah 6; 2,5. Demikian ulasan materi terkait titik berat benda homogen satu dimensi garis beserta contoh soal dan pembahasannya. Terimakasih sudah mengunjungi idschooldotnet, smeoga bermanfaat! Baca Juga Titik Berat Benda Dimensi Dua Luasan Cara mencari titik berat benda 2 dimensi luasan dapat dilakukan melalui tiga langkah. Ketiga langkah pada cara mencari titik berat benda meliputi membagi bangun menjadi beberapa bagian, menentukan luas dan koordinat titik berat masing-masing bangun, serta menghitung letak titik berat benda menggunakan rumus titik berat benda. Pengertian dari titik berat sendiri adalah titik keseimbangan sempurna atau sebuah pusat distribusi berat. Dengan kata lain, titik berat adalah titik dimana seakan akan berat seluruh benda terkosentrasi di satu titik tersebut. Sehingga, jika benda ditopang pada titik beratnya maka benda akan berada dalam keadaan seimbang. Bagaimana cara mencari titik berat benda? Untuk mengetahui bahasan lebih lanjutnya, simak ulasan materi cara mencari titik berat benda dan contoh soal cara mencari titik berat benda beserta pembahasannya yang akan diberikan pada akhir bahasan. Table of Contents Rumus Titik Berat Benda Homogen Contoh Cara Mencari Titik Berat Benda Contoh Soal Titik Berat Benda dan Pembahasan Contoh 1 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Contoh 2 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Contoh 3 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Contoh 4 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Contoh 5 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Rumus Titik Berat Benda Homogen Beberapa benda yang memiliki suatu bentuk bangun-bangun tertentu memiliki titik berat yang sesuai dengan tabel berikut. Rumus titik berat benda pada tabel di atas akan sobat idschool butuhkan pada cara mencari titik berat benda. Selain itu, sobat idsccool juga membutuhkan rumus titik berat benda yang secara umum dapat dinyatakan dalam persamaan di bawah. Rumus di atas digunakan ketika bangun tidak memiliki lubang/celah dalam bangun. Jika bentuk bangun memiliki lubang maka rumus menjadi pengurangan untuk bagian luas yang berlubang. Selanjutnya, penggunaan rumus titik berat bangun luasan di atas dapat dilihat seperti pada cara penyelesaian sebuah persoalan di bawah. Baca Juga Rumus Gerak Parabola dan Keterangannya Cara menghitung titik berat benda disesuaikan dengan bentuk benda tersebut. Pada proses perhitungan, sobat idschool perlu mengenali bentuk benda dan bagaimana cara menghitung luasnya. Selain dari perhitungan tersebut, proses perhitungan lainnya berupa operasi hitung bilangan penujumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh cara mencari titik berat benda seperti bentuk berikut. Soal Carilah titik berat benda berikut! Langkah pertama, untuk mendapatkan titik berat pada bangun di atas, sobat idschool perlu membagi bangun ke dalam beberapa bagian. Dalam kasus ini, bangun tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Diperoleh dua daerah yaitu daerah pertama A1 dengan warna hijau dan daerah ke dua A2 dengan warna kuning. Kedua daerah tersebut membentuk bangun persegi panjang. Dari dua bagian daerah tersebut, selanjutnya dapat dihitung luas kedua daerahnya. Luas daerah pertama sama dengan satuan luas. Dan luas daerah kedua sama dengan 800 satuan luas. Langkah berikutnya adalah menentukan koordinat titik berat dari kedua bangun. Caranya adalah dengan membuat diagonal dari keduanya dan mendapatkan titik koordinatnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah! Diperoleh dua titik tengan untuk kedua bangun adalah titik P10, 40 untuk bangun pertama dan titik Q40, 10 untuk bangun ke dua. Setelah mendapatkan luas masing – masing bangun dan titik berat untuk masing – masing bangun. Selanjutnya sobat idschool dapat menentukan titik berat benda yang diberikan menggunakan rumus titik berat benda yang sudah diberikan di atas. Karena bangun yang diberikan hanya dibagi sampai dua bagian, maka sobat idschool hanya perlu menggunakan rumus berat benda sampai dua titik. Selanjutnya, perhatikan langkah pada cara mencari titik berat bendang berupa bangun luasan seperti pada cara berikut. Mencari x0 absis titik berat xo = A1 x1 + A2 x2 A1 + A2 xo = 10 + 800 40 + 800 xo = + xo = = 20 Mencari y0 ordinat titik berat yo = A1 y1 + A2 y2 A1 + A2 yo = 40 + 800 10 + 800 yo = + Jadi, diperoleh titik berat benda seperti pada soal adalah 20, 30 seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Baca Juga Cara Mencari Titik Berat Benda Berupa Garis Lurus Contoh Soal Titik Berat Benda dan Pembahasan Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan di atas. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasan cara mencari titik beran benda/bangun luasan. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat Berlatih! Contoh 1 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Perhatikan gambar di bawah! Koordinat titik berat gambar di atas adalah ….A. 5; 4,2B. 5; 5,0C. 5; 5,1D. 5; 6,0E. 5; 6,1 PembahasanLangkah pertama untuk menyelesaikan soal tersebut adalah membagi bangun menjadi beberapa bagian, dalam kasus ini, akan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian persegi panjang dan segitiga. Luas daerah dari kedua bangun tersebut dapat dihitung seperti pada cara penyelesaian berikut. Diperoleh luas bangun pertama bangun segitiga adalah 30 satuan luas, sedangkan luas bangun kedua persegi panjang adalah 24 satuan luas. Selanjutnya atau langkah kedua adalah mencari titik berat koordinat untuk masing-masing bangun seperti yang ditunjukkan pada cara berikut. Terlihat bahwa bangun simetri pada titik x = 5, sehingga kondisi ini cukup menguntungkan. Memuat absis titik berat benda adalah x = 5. Sehingga, sobat idschool hanya perlu mencari ordinat titik berat. Diperoleh koordinat titik berat pada masing – masing bangun adalah P5, 6 dan Q5, 2. Selanjutnya adalah mencari koordinat titik berat untuk bangun yang diberikan seperti pada soal. Mencari absis titik berat xo = 5Mencari ordinat titik berat yo yo = 30 6 + 24 2 30 + 24 yo = 180 + 48 54 = 228 54 = 4,2 Jadi, koordinat titik berat benda adalah 5; 4,2.Jawaban A Contoh 2 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Koordinat titik berat bangun luasan seperti gambar di atas terhadap titik O adalah ….A. 6; 4,70B. 6; 5,65C. 6; 6,5D. 6, 6,71E. 6; 7,5 PembahasanDari gambar bangun luasan pada soal dapat diperoleh letak absis dari titik berat bangun xo dapat dihitung dari setangah panjang horizontal sumbu x dari bangun, yaitu xo = ½ × 12 = 6. Sedangkan absis untuk titik berat bangun luasan dapat dihitung seperti cara berikut. Jadi, Koordinat titik berat bangun luasan seperti gambar di atas terhadap titik O adalah 6; 6,71. Jawaban D Contoh 3 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Koordinat titik berat bangun luasan gambar di atas terhadap titik O adalah ….A. 6; 71/5B. 6; 72/5C. 6; 81/5D. 6; 82/5E. 6; 91/5 PembahasanBenda homogen pada soal mempunyai letak absis untuk titik berat bangun pada xo = ½ × 12 = 6, sedangkan letak ordinat yo dapat dihitung dengan rumus titik berat. Sebelumnya perhatikan bahwa bangun berbentuk persegi panjang dengan lubang berbentuk sebuah segitiga di tengah bangun. Bangun 1 persegi panjangLuas bangun A1 = 18 × 12 = 216Ordinat titik berat y1 = ½ × 18 = 9 Bangun 2 lubang segitigaLuas bangun A2 = ½ × 12 × 6 = 36Ordinat titik berat y2 = 6 + ⅓ × 6 = 6 + 2 = 8 Cara menghitung koordinat titik berat bangun luasan seperti gambar yang diberikan pada soal dapat dihitung seperti pada cara berikut. Menghitung ordinat titik berat bangunyo = A1 Y1 – A2 Y2/216 – 36yo = 216 9 – 36 8/216 – 36yo = 1944 – 288/180yo = 1656/180 = 936/180 = 91/5 Jadi, Koordinat titik berat bangun luasan gambar di atas terhadap titik O adalah 6; 91/ E Contoh 4 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Perhatikan gambar benda homogen berikut! Koordinat titik berat benda homogen tersebut adalah ….A. 3; 5B. 3; 5,6C. 3; 5,8D. 5,6; 3E. 5,8; 3 PembahasanTitik berat benda homogen seperti yang diberikan pada soal dapat diperoleh dengan membagi bangun menjadi tiga bagian berupa dua bangun persegi panjang dan sebuah persegi. Dari ketiga titik berat bangun dari setiap bagian, selanjutnya dapat diperoleh koordinat titik berat benda homogen. Cara mencari titik berat benda homogen seperti pada soal dapat diselesaikan seperti pada pengerjaan berikut. Jadi, koordinat titik berat benda homogen tersebut adalah 3; A Contoh 5 – Soal dan Cara Mencari Titik Berat Benda Perhatikan bangun karton homogen berikut ini! Letak koordinat titik berat bangun dari titik A adalah ….A. 2 cm; 2 cmB. 21/3 cm; 2 cmC. 22/3 cm; 2 cmD. 31/3 cm; 2 cmE. 22/3 cm; 2 cm PembahasanCara menentukan letak koordinat titik berat bangun dari titik A dapat diketahui seperti pada cara penyelesaian di bawah. Jadi, Letak koordinat titik berat bangun dari titik A adalah 21/3 cm; 2 B Demikianlah ulasan materi cara mencari titik berat benda 2 dimensi luasan yang dilengkapi dengan contoh soal titik berat benda homogen beserta pembahasannya. Terimakasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Kumpulan Rumus Gerak Melingkar Beraturan GMB Semua benda yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan yang mengarah ke pusat bumi yang disebut gravitasi disimbolkan g. Percepatan inilah yang menyebabkan benda bermassa mengalami gaya berat yang arahnya ke pusat bumi. Gaya Berat W = m x g Sebuah benda dapat sobat anggap tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat. Resultan dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda. Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa titik berat suatu benda merupakan titik tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda tersebut. Bagaimana Menetukan Titik Berat Suatu Benda? Coba sobat perhatikakan gambar di bawah di atas. Misalkan ada sebuah benda tegar yang sobat bagi-bagi menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian kita sebut dengan partikel. Jika kita namakan partikel tersebut partikel 1,2,3,…, n dan masing-masing memiliki berat W1, W2, W3, …, Wn dan masing-masing memiliki titik tangkap gaya berat di x1,y1,x2,y2,x3,y3,….,xn,yn. Setiap partikel akan menghasilkan suatu momen gaya terhadap titik asal koordinat yang besarnya sama dengan perkalian gaya berat massa x g dikali dengan lengan momennya x. 1 = W1 . x1 2 = W2 . x2 3 = W3 . x3 n = Wn . xn Sekarang kita akan coba menentukan koordinat gaya berat W yang akan menghasilkan efek yang sama dengan semua pada semua partikel-partikel yang menyusunnya. Dari momen gaya total yang dihasilkan oleh W yang bekerja pada titik berat misal xo dirumuskan o = W. xo = W1 . x1 + W2 . x2 + W3 . x3 + … + Wn . xn karena W = W1+ W2+ W3+ … + Wn maka didapat rumus titik berat benda seandainya benda dan sumbu-sumbu pembandinganya sumbu x dan sumbu y diputar 90 derajat maka gaya gravitasi akan berputar 90 derajat pula. Tidak ada perubahan sedikitpun pada berat total benda. Tetapi besarnya momen gaya dari tiap partikel akan berubah karena lengan momennya bukan lagi jark x dari titik pusat melainkn jarak y dari titik pusat. Jika titik berat benda pada sumbu y adalah yo maka cara menentukan posisi yo bisa menggunakan rumus Dari kedua rumus di atas, sobat bisa perhatikan kalau dari rumus W = sehingga W1 = W2 = dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan rumus Keterangan Rumus xo = absis x dari titik berat benda yo = ordinat y dari titik berat benda mi = massa partikel ke-i xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i Titik Berat Benda Homogen Berdimensi Tiga Ada hubungan antar massa dan volume m = ρV dengan ρ adalah massa jenis benda. Dengan demikian untuk setiap partikel m1 = ρ1 . v1, m2 = ρ2 . v2, dan seterusnya, sehingga absis dari titik berat benda dapat dihitung dengan rumus karena ρ rho benda sama, maka bisa dicoret, menghasilkan persamaan Untuk memudahkan sobat mencari titik berat dari benda ruang dimensi tiga berikut tabel rumus Titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga Silinder Pejal yo = 1/2 t v = 1/2 πR2 t t = tinggi silinder R = jari-jari lingkaran alas Prisma Pejal Beraturan Letak titik berat z pada titik tengah garis z1 dan z3 yo = 1/2 l V = luas alas x tinggi z1 = titik berat bidang alas z2 = titip berat bidang atas l = panjang sisi tegak v = volume prisma Limas Pejal Beraturan yo = 1/4 TT’ = 1/4 t V = 1/3 x luas alas x tinggi TT’ = t = tinggi limas beraturan Kerucut Pejal yo = 1/4 t V = 1/3 πR2 t t = tinggi kerucut R = jari-jari alas Setengah Bola yo = 3/8 R V = 4/6 πR3 R = jari-jari bola Contoh Soal Misal sobat punya sebuah benda pejal yang tersusun dari 2 buah bangun yaitu sebuah balok dan sebuah limas segi empat dengan bentuk seperti gambar di bawah ini Bangun I = kubus homogen dengan rusuk 10 m Bandun II = limas pejal homogen dengan tinggi 8 m dana alas sesuai gambar Pertanyaannya, dimana letak titik berat dari benda pejal tersebut? a. 5,93 m dari alas bawah kubus d. 6 m dari alas bawah kubus b. 5 m dari alas bawah kubus e. 6,47 m dari alas bawah kubus c. 4,5 m dari alas bawah kubus Jawab Kita uraikan masing-masing bangun Bangun I Kubus y1 = 1/2 x panjang rusuk y1 = 1/2 x 10 = 5 m Volume = 10 x 10 x 10 = 1000m3 Bangun II Limas Karena titik berat kita hitung berdasarkan suatu acuan tetap titik 0,0 dan ditanyakan titik berat dari bawah alas kubus maka, y2 = 10 + 1/4 tinggi limas lihat gambar y2 = 10 + . 12 y2 = 12 m Volume = 1/3 x 10 x 10 x 8 = 800/3 = 266,67 m3 Titik berat dari alas bawah kubus yo = + yo = 5000 + 3200/1000+266,67 yo = 8200/1266,67 = 6,47 m Jadi letak titik berat benda adalah 6,47 meter dari alas bawah kubus. Okey sobat, lain kesempatan kita akan bahas juga mengenai titik berat benda untuk benda homogen dua dimensi, benda beruang, dan juga kurva homogen. Blog Koma – Puas kata sandang ini kita akan membahas materi Menentukan Titik berat Segitiga sama kaki. Sreg segitiga terdapat garis-garis singularis seperti garis api-api, garis tataran, garis untuk, dan garis berat, dimana rumus-rumus panjangnya bisa teman-padanan baca pada artikel “Panjang Garis-garis Istimewa puas Segitiga sama kaki” serta pembuktiannya pada artikel “Tinggi Garis Jarang pada Segitiga dan Pembuktiannya”. Garis berat segitiga terserah tiga yang ditarik dari masing-masing ketiga bintik tesmak segitiga. Perpotongan ketiga garis elusif tersebut pada sebuah noktah disebut aksen segitiga. Bagaimana cara Menentukan Titik Langka Segitiga sama tersebut? Untuk Menentukan Bintik Sukar Segitiga sama kaki, riuk satunya menggunakan penerapan materi vektor yaitu “proporsi vektor pada ruas garis”. Hal-hal nan harus kita kuasai untuk mempermudah mempelajari materi Menentukan Titik Berat Segitiga ini yakni “pengertian vektor”, “jenjang vektor”, “vektor posisi”, “kesamaan dua vektor, setimbang, dan segaris kelipatan”, “penjumlahan dan penyunatan vektor”, dan “perkalian vektor dengan skalar”. Peengertian garis berat dan aksen $ \spadesuit \, $ Pengertian garis terik segitiga Garis berat sebuah segitiga yaitu garis yang melangkaui sebuah titik sudut dan memberi sisi didepan sudut menjadi dua bagian sebabat panjang. Pada gambar di atas, yang termasuk garis berat adalah garis AE, garis BD, dan garis CF. $ \spadesuit \, $ Pengertian noktah langka segitiga sama Titik berat segitiga sama adalah tutul perpotongan antara ketiga garis berat segitiga. Lega gambar di atas, titik P yakni titik berat segitiga sama Abjad. Perbandingan ruas garis plong aksen segitiga sama kaki Perhatikan ilustrasi lembaga di atas, masing-masing garis musykil terhadap titik sulit titik P memiliki proporsi $ 2 1 $ yaitu $ AP PE = 2 1 $ , $ BP PD = 2 1 $, dan $ CP PF = 2 1 $. Rumus menentukan titik rumpil segitiga $ \clubsuit \, $ Vektor di R$^2$ Misalkan terdapat segitiga ABC dengan koordinat masing-masing noktah sudutnya $ Ax_1,y_1 $ , $ Bx_2,y_2 $ , dan $ Cx_3,y_3 $. Bintik rumit segitiga Leter dapat kita tentukan dengan rumus Tonjolan $ = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right $ $ \clubsuit \, $ Vektor di R$^3$ Misalkan terletak segitiga sama Fonem dengan koordinat masing-masing noktah sudutnya $ Ax_1,y_1,z_1 $ , $ Bx_2,y_2,z_2 $ , dan $ Cx_3,y_3,z_3 $. Tonjolan segitiga ABC boleh kita tentukan dengan rumus Aksen $ = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} , \frac{z_1+z_2+z_3}{3} \right $ Tulisan Untuk verifikasi teori di atas, silahkan tampin-teman lihat di bagian bawah setelah contoh-contoh soalnya. Teoretis cak bertanya Menentukan Titik Berat Segitiga 1. Tentukan koordinat aksen segitiga sama Fonem dengan koordinat masing-masing titik sudut $ A-1,2 $ , $ B3, -2 $ , dan $ C1,6 $ ! Penyelesaian *. Aksen $ \Delta$ABC yaitu $ \begin{align} \text{Titik berat } & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right \\ & = \left \frac{-1 + 3 + 1}{3} , \frac{2 + -2 + 6}{3} \right \\ & = \left \frac{3}{3} , \frac{6}{3} \right \\ & = \left 1 , 2 \right \end{align} $ Jadi, titik runyam segitiga Lambang bunyi adalah $ 1,2 . \, \heartsuit $. 2. Diketahui $ \Muara sungai$PQR dengan koordinat bintik sudut $ P1, -2,3 $ , $ Q5, 1, -1 $ , dan $ R-3, -5, 4 $. Tentukan koordinat tonjolan segitiga sama PQR tersebut! Perampungan $ \begin{align} \text{Tonjolan } & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} , \frac{z_1+z_2+z_3}{3} \right \\ & = \left \frac{1 + 5 + -3}{3} , \frac{-2 + 1 + -5}{3} , \frac{3 + -1 + 4}{3} \right \\ & = \left \frac{3}{3} , \frac{-6}{3} , \frac{6}{3} \right \\ & = \left 1 , -2 , 2 \right \end{align} $ Makara, tutul berat segitiga sama kaki PQR adalah $ 1 , -2 , 2 . \, \heartsuit $. 3. Segitiga KLM memiliki bintik ki perspektif $ Kp,1,2 $, $ L1, q, -1 $ , dan $ M3, 0 , r $. Kalau titik berat segitiga KLM yaitu $ 1,1,-1 $ , maka tentukan koordinat tutul sudut K, L, dan M serta tentukan nilai $ p + 2q + r^{2017} $! Penyelesaian *. Menentukan nilai $ p , q, r $ mulai sejak titik beratnya $ \begin{align} \text{Titik berat } & = 1,1,-1 \\ \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} , \frac{z_1+z_2+z_3}{3} \right & = 1,1,-1 \\ \left \frac{p+1+3}{3} , \frac{1+q+0}{3} , \frac{2+ -1 + r}{3} \right & = 1,1,-1 \\ \left \frac{p+4}{3} , \frac{1+q}{3} , \frac{1 + r}{3} \right & = 1,1,-1 \end{align} $ *. Berpokok ekualitas dua buah vektor, kita peroleh $ \frac{p+4}{3} = 1 \rightarrow p + 4 = 3 \rightarrow p = -1 $ $ \frac{1+q}{3} = 1 \rightarrow 1 + q = 3 \rightarrow q = 2 $ $ \frac{1 + r}{3} = -1 \rightarrow 1 + r = -3 \rightarrow r = -4 $ Sehingga koordinat masing-masing bintik sudut segitiga KLM yakni $ Kp,1,2 = -1,1,2 $ , $ L1, q, -1 = 1, 2, -1 $, dan $ M3, 0 , r = 3, 0 , -4 $. *. Menentukan nilai $ p + 2q + r^{2017} $ $ p + 2q + r^{2017} = -1 + + -4^{2017} = -1^{2017} = -1 $. Jadi, nilai $ p + 2q + r^{2017} = -1 . \, \heartsuit $ 4. Diketahui persegipanajng ABCD dengan $ A0,0 $ , $ B3,0 $ , $ C3,6 $ , dan $ D0,6 $. Sekiranya titik P ialah aksen segitiga sama ABC dan bintik Q merupakan bintik berat segitiga ACD, maka tentukan a. Panjang PQ, b. Apakah titik P dan Q terdapat pada satah diagonal BD? Perampungan *. Ilustrasi susuk. a. Pangkat PQ, -. Menentukan titik elusif segitiga Leter $ \begin{align} \text{Bintik berat } & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right \\ & = \left \frac{0 + 3 + 3}{3} , \frac{0 + 0 + 6}{3} \right \\ & = \left \frac{6}{3} , \frac{6}{3} \right \\ & = \left 2 , 2 \right \end{align} $ sehingga noktah P2,2 -. Menentukan titik berat segitiga ACD $ \begin{align} \text{Titik musykil } & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right \\ & = \left \frac{0 + 3 + 0}{3} , \frac{0 + 6 + 6}{3} \right \\ & = \left \frac{3}{3} , \frac{12}{3} \right \\ & = \left 1 , 4 \right \end{align} $ sehingga bintik Q1,4 -. Menentukan pangkat PQ dimana P2,2 dan Q1,4 $ PQ = \sqrt{1-2^2 + 4-2^2} = \sqrt{1 + 4} = \sqrt{5} $. Jadi, hierarki PQ adalah $ \sqrt{5} \, $ rincih panjang. b. Apakah titik P dan Q terdapat pada bidang diagonal BD? *. Untuk mengetahui terletak atau tidaknya titik pada sebuah garis, cuku kita cek apakah titik-titik tersebut segaris kolinear atau tidak. Titik K, L , dan M segaris jika $ \vec{KL} = k \vec{LM} $ salah suatu vektor yakni kelipatan dari vektor yang lainnya. -. Apakah titik $ B3,0 $ , $ P2,2 $ dan $ D0,6 $ segaris? mari kita cek $ \begin{align} \vec{BP} & = k \vec{PD} \\ \vec{p} – \vec{b} & = k \vec{d} – \vec{p} \\ 2,2 – 3,0 & = k 0,6 – 2,2 \\ -1, 2 & = k -2 , 4 \\ -1, 2 & = -2k , 4k \end{align} $ Kita terima $ -2k = -1 \rightarrow k = \frac{1}{2} $ $ 4k = 2 \rightarrow k = \frac{1}{2} $ Karena terdapat kredit $ k $ yang sebabat maka dolan $ \vec{BP} = k \vec{PD} \rightarrow \vec{BP} = \frac{1}{2} \vec{PD} $ , sehingga titik P segaris dengan titik B dan D, artinya aksen P terdapat lega latar diagonal BD. -. Apakah titik $ B3,0 $ , $ Q1,4 $ dan $ D0,6 $ segaris? mari kita cek $ \begin{align} \vec{BQ} & = n \vec{QD} \\ \vec{q} – \vec{b} & = n \vec{d} – \vec{q} \\ 1,4 – 3,0 & = falak 0,6 – 1,4 \\ -2, 4 & = t -1 , 2 \\ -2, 4 & = -n , 2n \end{align} $ Kita peroleh $ -lengkung langit = -2 \rightarrow ufuk = 2 $ $ 2n = 4 \rightarrow n = 2 $ Karena terwalak nilai $ n $ yang sama maka berlaku $ \vec{BQ} = cakrawala \vec{QD} \rightarrow \vec{BQ} = 2 \vec{QD} $ , sehingga titik Q segaris dengan titik B dan D, artinya bintik sulit Q terwalak pada bidang diagonal BD. Jadi, kesimpulannya bintik elusif P dan Q terletak puas rataan diagonal BD. $ \spadesuit \, $ Pembuktian Perbandingan ruas garis pada titik berat segitiga *. Perhatikan ilustrasi gambar berikut. *. Cak bagi menentukan nisbah garis nan diminta, kita akan kerjakan dengan menggunakan konsep skala vektor. *. Dengan konsep titik-bintik segaris kolinear , kita terima Misalkan $ \vec{AB} = \vec{q} $ dan $ \vec{AC} = \vec{p} $. $ \vec{AF} = \frac{1}{2}\vec{AB} = \frac{1}{3}\vec{q} $ dan $ \vec{AD} = \frac{1}{2}\vec{AC} = \frac{1}{2}\vec{p} $. -. Vektor $\vec{FP} $ segaris dengan $ \vec{FC} $ sehingga main-main kelipatan $ \vec{FP} = n\vec{FC} \rightarrow \frac{\vec{FP}}{\vec{FC}} = \frac{n}{1} $ sehingga $ \frac{\vec{FP}}{\vec{PC}} = \frac{cakrawala}{1-n} $ -. Vektor $\vec{DP} $ segaris dengan $ \vec{DB} $ sehingga berlaku kelipatan $ \vec{DP} = m\vec{DB} \rightarrow \frac{\vec{DP}}{\vec{DB}} = \frac{m}{1} $ sehingga $ \frac{\vec{DP}}{\vec{PB}} = \frac{m}{1-m} $ -. Vektor $\vec{AP} $ segaris dengan $ \vec{AE} $ sehingga berperan kelipatan $ \vec{AP} = x\vec{AE} \rightarrow \frac{\vec{AP}}{\vec{AE}} = \frac{x}{1} $ sehingga $ \frac{\vec{AP}}{\vec{PE}} = \frac{x}{1-x} $ *. Menentukan vektor $ \vec{AP} $ dari $ \vec{FP}\vec{PC} = n 1-n $ $ \vec{AP} = \frac{n\vec{AC} + 1-kaki langit\vec{AF}}{n + 1-n} = \frac{falak\vec{p} + 1-n.\frac{1}{2}\vec{q}}{1} = falak\vec{p} + \frac{1-n}{2}\vec{q} $. *. Menentukan vektor $ \vec{AP} $ berbunga $ \vec{DP}\vec{PB} = m 1-m $ $ \vec{AP} = \frac{m\vec{AB} + 1-m\vec{AD}}{m + 1-m} = \frac{m\vec{q} + 1-m.\frac{1}{2}\vec{p}}{1} = m\vec{q} + \frac{1-m}{2}\vec{p} $. *. Menentukan vektor $ \vec{AP} $ berusul $ \vec{BE}\vec{EC} = 1 1 $ $ \vec{AP} = x \vec{AE} = x \frac{\vec{AB} + \vec{AC}}{1 + 1} = x\frac{\vec{q} + \vec{p}}{2} = \frac{x}{2}\vec{q} + \frac{x}{2}\vec{p} $. *. Ketiga buram vektor $ \vec{AP} $ di atas setinggi yakni $ \vec{AP} = n\vec{p} + \frac{1-n}{2}\vec{q} \, $ …. i $ \vec{AP} = m\vec{q} + \frac{1-m}{2}\vec{p} \, $ …. ii $ \vec{AP} = \frac{x}{2}\vec{q} + \frac{x}{2}\vec{p} \, $ …. iii *. Menentukan angka $ lengkung langit , m , x $ dengan menyeimbangkan koefisien vektor sejenis -. Bentuk i dan iii Koefisien $ \vec{p} \rightarrow lengkung langit = \frac{x}{2} $ Koefisien $ \vec{q} \rightarrow \frac{1-tepi langit}{2} = \frac{x}{2} $ Artinya $ n = \frac{1-n}{2} \rightarrow 2n = 1- n \rightarrow 3n = 1 \rightarrow n = \frac{1}{3} $. Nilai $ \frac{x}{2} = n \rightarrow \frac{x}{2} = \frac{1}{3} \rightarrow x = \frac{2}{3} $. -. Persii dan iii dan gunakan $ x = \frac{2}{3} $ Koefisien $ \vec{q} \rightarrow m = \frac{x}{2} \rightarrow m = \frac{\frac{2}{3} }{2} = \frac{1}{3} $ Sehingga kita cak dapat nilai $ n = \frac{1}{3}, m = \frac{1}{3} $ , dan $ x = \frac{2}{3} $ *. Menentukan perbandingan yang diminta $ \vec{AP}\vec{PE} = x 1-x = \frac{2}{3} 1 – \frac{2}{3} = \frac{2}{3} \frac{1}{3} = 2 1 $ $ \vec{BP}\vec{PD} = 1 – m m = 1 – \frac{1}{3} \frac{1}{3} = \frac{2}{3} \frac{1}{3} = 2 1 $ $ \vec{CP}\vec{PF} = 1 – tepi langit falak = 1 – \frac{1}{3} \frac{1}{3} = \frac{2}{3} \frac{1}{3} = 2 1 $ Jadi, kita peroleh perbandingan $ AP PE = 2 1 $ , $ BP PD = 2 1 $, dan $ CP PF = 2 1 $. $ \clubsuit \, $ Pembuktian Rumus menentukan aksen segitiga Misalkan titik A, B, C, P, dan E punya vektor posisi masing-masing $ \vec{a} $, $ \vec{b} $ , $ \vec{c} $ , $ \vec{p} $ , dan $ \vec{e} $ . Paerhatikan lembaga berikut -. Perhatikan perbandingan $ \vec{BE}\vec{EC} = 1 1 $ , sehingga $ \vec{e} = \frac{\vec{b} + \vec{c}}{2} $. -. $\vec{AP} $ dan $ \vec{AE} $ segaris, sehingga $ \begin{align} \vec{AP} & = \frac{2}{3}\vec{AE} \\ \vec{p} – \vec{a} & = \frac{2}{3} \vec{e} – \vec{a} \\ \vec{p} & = \frac{2}{3} \vec{e} – \frac{2}{3}\vec{a} + \vec{a} \\ & = \frac{2}{3} . \frac{\vec{b} + \vec{c}}{2} + \frac{1}{3}\vec{a} \\ & = \frac{1}{3} \vec{b} + \vec{c} + \frac{1}{3}\vec{a} \\ & = \frac{1}{3} \vec{a} + \vec{b} + \vec{c} \end{align} $ Sehingga vektor posisi titik beratnya $ \vec{p} = \frac{1}{3} \vec{a} + \vec{b} + \vec{c} $. -. Vektor di R$^2$ Misalkan terdapat segitiga ABC dengan koordinat sendirisendiri titik sudutnya $ Ax_1,y_1 $ , $ Bx_2,y_2 $ , dan $ Cx_3,y_3 $. RUmus titik berat segitiganya $ \begin{align} \vec{p} & = \frac{1}{3} \vec{a} + \vec{b} + \vec{c} \\ & = \frac{1}{3} x_1,y_1 + x_2,y_2 + x_3,y_3 \\ & = \frac{1}{3} x_1+ x_2 + x_3,y_1+y_2+y_3 \\ & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right \end{align} $ Jadi, terbukti bahwa rumus tonjolan yaitu Titik berat $ = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} \right $ -. Vektor di R$^3$ Misalkan terdapat segitiga Huruf dengan koordinat tiap-tiap tutul sudutnya $ Ax_1,y_1,z_1 $ , $ Bx_2,y_2,z_2 $ , dan $ Cx_3,y_3,z_3 $. RUmus aksen segitiganya $ \begin{align} \vec{p} & = \frac{1}{3} \vec{a} + \vec{b} + \vec{c} \\ & = \frac{1}{3} x_1,y_1,z_1 + x_2,y_2,z_2 + x_3,y_3,z_3 \\ & = \frac{1}{3} x_1+ x_2 + x_3,y_1+y_2+y_3, z_1 + z_2 + z_3 \\ & = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} , \frac{z_1+z_2+z_3}{3} \right \end{align} $ Jadi, terbukti bahwa rumus noktah elusif adalah Tonjolan $ = \left \frac{x_1+x_2+x_3}{3} , \frac{y_1+y_2+y_3}{3} , \frac{z_1+z_2+z_3}{3} \right $ Demikian pembahasan materi Menentukan Tonjolan Segitiga dan komplet-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan tuntutan vektor yaitu “pembuktian dalil Menelaus dan Ceva dengan Vektor”.

cara menghitung koordinat titik berat